Kamis, 15 Desember 2016

Laporan Final Project Part4 (Kesimpulan)


4.1 Kesimpulan


             Dari hasil observasi yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan beberapa point sebagai berikut :

1.      Proses bisnis pemasaran di Perumnas meliputi proses penanganan tanda jadi / booking fee, penanganan PPR, penanganan penjualan dan pengendalian penjualan.

2.      Beberapa contoh dokumen yang terkait dengan proses bisnis di Perumnas ialah Surat Pesanan, Perjanjian pesanan produk, Master Stock, NBR serta dokumen pengikat jual beli.

3.      Proses pengolahan data di Perumnas masih bersifat manual dan belum terintegrasi dengan kantor pusat



4.2 Saran


1.      Dibangun integrasi pengolahan data secara otomatis agar kesalahan pengolahan data dapat diminimalisasi

2.      Pemanfaatan aplikasi expert dari pihak ketiga dalam pengolahan data agar output yang dihasilkan lebih maksimal

3.      Pengoptimalan media website resmi dari Perumnas sebagai media iklan juga sebagai media informasi bagi konsumen

4.      Proses pengumpulan data dilakukan secara komputerisasi untuk memudahkan officer dalam menjalankan pekerjaannya.

Rabu, 14 Desember 2016

Laporan Final Project Part3 (Pembahasan)


3.1 Analisa dan Pengumpulan Data


3.1.1 Data Peneliti


Peserta dalam kegiatan kunjungan sistem informasi manajemen ini adalah Mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang.

NO
NAMA
NPM
JURUSAN
Semester
1
Angga Fajar L.H
1441177004233
Teknik Informatika
5
2.
Ryan Ramdhani
1441177004203
Teknik Informatika
5
3.
M.Dendi Prasetyo
1441177004183
Teknik Informatika
5

3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Nama Perusahaan               : Kantor Pemasaran Perumahan Perumnas

   Bumi Teluk Jambe Karawang

Alamat                                : Ruko Gerbang Utama Bumi Telukjambe

                                                              Jalan Bharata No.5 Karawang Barat

No.Telp                              : (0267) 647 366

Waktu Pelaksanaan                        :  Waktu pelaksanaan Observasi ini kami

  Rencakan selama 1 hari pada tanggal 21   

  September 2016 atau sesuai dengan

  kesepakatan perusahaan.

3.1.3 Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka penulis berusaha mengidentifikasi masalah yang ditemukan dalam pembahasan ini sebagai berikut:

1.      Proses bisnis apa yang terdapat di Perumnas ?

2.      Bagaimana cara pengambilan data dari kostumer?

3.      Bagaimana strategi marketing yang dilakukan ?

4.      Tools apa saja yang digunakan dalam proses pengolahan informasi?

5.      Pada saat tahapan awal pemesanan dan pembelian produk, dokumen apa saja yang harus diisi oleh konsumen?

6.      Kendala apa yang sering ditemui dalam bisnis perumahan dan apa pengendalian yang dilakukan terhadap masalah tersebut ?

7.      Lingkup konsumen seperti apa yang ditargetkan oleh Perumnas?

8.      Hal yang mempengaruhi hirarki management?

9.      Kriteria demosi dan promosi?

3.1.4 Hasil Penelitian


A. Sejarah Perusahaan

PERUMNAS adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Sebagai BUMN pengembang dengan jangkauan usaha nasional, Perumnas mempunyai 7 Wilayah usaha Regional I sampai dengan VII dan Regional Rusunawa.

Helvetia Medan, Ilir Barat Palembang, Banyumanik Semarang, Tamalanrea Makasar, Dukuh Menanggal Surabaya, Antapani Bandung adalah contoh permukiman skala besar yang pembangunannya dirintis Perumnas. Kawasan Permukiman tersebut kini telah berkembang menjadi "Kota Baru" yang prospektif. Selain itu, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi juga merupakan "Kota Baru" yang dirintis Perumnas dan kini berkembang pesat menjadi kawasan strategis yang berfungsi sebagai penyangga ibukota.

B. Visi Dan Misi Perusahaan

Visi :

"Menjadi Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat Terpercaya di Indonesia"



Misi :

1.      Mengembangkan perumahan dan permukiman yang bernilai tambah untuk kepuasan Pelanggan

2.      Meningkatkan professionalitas, pemberdayaan dan kesejahteraan Karyawan

3.      Memaksimalkan nilai bagi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lain

4.      Mengoptimalkan sinergi dengan Mitra Kerja, Pemerintash, BUMN dan Instansi lain

5.      Meningkatkan kontribusi positif kepada masyrakat dan lingkungan.

B. Laporan Penelitian

Narasumber :  Muhammad Hidayat Isa (Marketing Executive)

Kami telah mewawancarai marketing executive dari kantor pemasaran perumnas bumi teluk jambe yang bertugas mengelola  perawatan pengembangan serta mengatur sistem  yang bersangkutan mengenai elektronik dan  komputerisasi. Ada pun beberapa hal yang berhasil kami wawancarai sebagai berikut:



1.          Proses bisnis apa saja yang terdapat di Perumnas?

Jawaban :  Secara umum proses bisnis yang kami lakukan ialah :

a.                      Prosedur penerimaan tanda jadi / Booking fee

b.                      Prosedur penanganan PPR (Perjanjian Pemesanan Rumah)

c.                       Prosedur penanganan penjualan

d.                      Prosedur pengendalian penjualan

Untuk detail bagan dari proses diatas dapat dilihat pada lampiran.



2.          Bagaimana cara pengambilan data dari kostumer ?

Jawaban : Proses pengambilan data dari konsumen dilakukan bersamaan dengan proses perjanjian jual beli. Data dikumpulkan masih secara manual yaitu dengan menggunakan formulir. Untuk menghindari kesalahan pengisian serta kesalahpahaman pada point yang tertera pada formulir dan surat perjanjian, pengisian dilakukan oleh pihak marketing dan ditanda tangani oleh konsumen.



3.          Bagaimana Strategi marketing yang dilakukan ?

Jawaban : Ada dua macam startegi marketing yang dilakukan, yaitu :

a.          Marketing Eksternal

Untuk strategi marketing eksternal perumnas menggunakan media website sebagai informasi dan promosi untuk konsumennya. 

b.          Marketing Internal

Marketing internal masih dilakukan secara manual, seperti penyebaran flyer, billboard, umbul-umbul dan sosial media.



4.          Tools apa saja yang digunakan dalam proses pengolahan informasi?

Jawaban : Untuk pengolahan informasi masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel . Jadi pengolahan informasinya masih belum terintegrasi secara langsung dengan kantor pusat. Setiap seminggu sekali data konsumen, penjualan, dan lain sebagainya dikirimkan secara manual melalui email ke kantor pusat.



5.          Pada saat tahapan awal pemesanan dan pembelian produk, dokumen apa saja yang harus diisi oleh konsumen ?

Jawaban : Ada dua dokumen , yaitu surat pesanan dan surat perjanjian pemesanan produk.



6.          Kendala apa yang sering ditemui dalam bisnis perumahan dan apa pengendalian yang dilakukan terhadap masalah tersebut?

Jawaban : Mayoritas masalah yang ditemui ialah masalah dilapangan, contohnya ialah factor cuaca yang membuat proses pembangunan terganggu. Masalah ini dapat menimbulkan delay waktu penyerahan unit kepada konsumen sehingga mengakibatkan potensi munculnya potensi complain oleh konsumen. Pengendalian masalah ini ialah dengan melakukan kesepakatan pada saat perjanjian jual beli, dengan menyertakan point delay. Waktu delay maksimal yang biasanya berjangka sampe dengan 6 bulan dari waktu perjanjian.

Selain itu ada pula masalah dari pihak konsumen, contohnya ialah pada pembelian secara angsuran. Terkadang konsumen tidak menunaikan kewajiban sesuai waktu yang telah ditentukan. Penyelesaiannya ialah kami secara teratur memberikan informasi setiap bulan sebelum jatuh tempo dengan mengirimkan notifikasi kepada konsumen. Bila ada konsumen yang dalam masa angsuran tidak memberikan kabar pada pihak Marketing, biasanya kami akan memberikan jangka waktu 1 tahun sebelum perjanjian pembelian dibatalkan, namun hal ini jarang sekali terjadi.



7.          Lingkup konsumen seperti apa yang ditargetkan oleh perumnas.

Jawaban : Sebagai satu – satunya Badan usaha milik pemerintah yang bergerak dibidang property, sasaran dan ruang lingkup marketing kami ialah masyarakat menengah kebawah.



8.          Berkenaan dengan kekaryawanan, hal apa yang mempengaruhi hirarki management?

Jawaban :  Yang mempengaruhi hirarki management ialah kebutuhan dari perusahaan itu sendiri. Bila terdapat banyak proyek yang harus dikerjakan, maka perubahan posisi serta penambahan karyawan akan dilakukan untuk mengeksekusi pekerjaan tersebut.



9.          Apa yang bisa mempengaruhi promosi dan demosi di perumnas?

Jawaban : Ada beberapa item yang menjadi penilaian dalam menentukan promosi dan demosi. Diantaranya yaitu : Masa kerja, Golongan, Jenjang pendidikan serta performance dalam menjalankan pekerjaan. Secara umum kenaikan golongan di Perumnas kurang lebih ialah 4 tahun, namun waktu tersebut bisa menjadi lebih cepat bila karyawan memilik performance yang bagus.



3.2 Desain Aplikasi


            Setelah melakukan penelitian ke perusahan untuk pengumpulan data dan analisa , tahap selanjutnya adalah pembuatan desain kasar interface yang nantinya akan dituangkan ke dalam bentuk halaman website. Berikut adalah desain interfacenya :

A. Halaman Interface Home


B. Halaman Interface Konsumen


C. Halaman Interface Unit


D. Halaman Interface Transaksi

E. Halaman Interface Report

Rabu, 07 Desember 2016

Laporan Final Project Part2 (Tinjauan Pustaka)


2.1 Pengertian Marketing


Pemasaran atau marketing adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Caranya dengan membuat produk, menentukan harganya, tempat penjualannya dan mempromosikan produk tersebut kepada para konsumen.

Atau definisi marketing yaitu perpaduan antara aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan dapat mengembangkan produk, harga, pelayanan dan melakukan promosi supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi serta perusahaan mendapatkan keuntungan. Itulah beberapa penjelasan mengenai marketing pilih yang mana saja karena semua intinya sama.

Marketing memang sangat erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan kita sehari-hari sebab objeknya ialah Konsumen. Biasanaya kita sebagai konsumen sering dihadapkan pada beberapa pilihan seperti memilih merek dari produk tertentu yang hendak kita beli, dimana kita akan membelinya dan menentukan waktu maupun kualitas saat melakukan pembelian. Jadi kita sebagai konsumen dapat dijadikan informasi yang dibutuhkan oleh para Marketer dalam melakukan kegiatan marketing.

Dengan adanya marketing para konsumen tidak perlu memenuhi kebutuhannya secara sendiri-sendiri. Karena dengan melakukan pertukaran dengan para pelaku marketing, konsumen dapat memenuhi kebutuhan maupun kepuasannya dengan mendapatkan produk ataupun jasa.

Bagi perusahaan, marketing memang merupakan kegiatan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan maju-mundurnya perusahaan, karena marketing memiliki fungsi untuk menghasilkan pemasukan. Semakin besar pemasukan maka perusahaan akan semakin maju dan berkembang, sedangkan jika pemasukan kurang atau kecil maka perusahaan akan mengalami kemunduran.



Beberapa fungsi marketing pada perusahaan, diantaranya sebagai berikut ini:

a. Fungsi pertukaran

Dengan marketing, konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen baik itu dengan menukar uang dengan produk maupun melakukan pertukaran produk dengan produk untuk digunakan sendiri ataupun untuk dijual kembali.



b. Fungsi distribusi fisik

Distribusi fisik pada produk dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk. Produk yang berasal dari produsen akan memenuhi kebutuhan para konsumen dan disalurkan melalui darat, air atau udara. Lalu penyimpanan produk dilakukan dengan cara mengendapkan dan menjaga pasokan produk supaya tidak terjadi kekurangan pada saat diperlukan.



c. Fungsi perantara

Untuk dapat menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen dilakukan lewat perantara pemasaran atau marketing yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lainnya seperti pembiayaan, pencarian informasi, pengelompokan produk, dsb.



Adapun beberapa fungsi lain dari divisi marketing pada perusahaan, yang biasanya sebagai berikut ini:



a. Marketing berperan sebagai sales

Tugas utama marketing bisanya yaitu menghasilkan pemasukan bagi perusahaan dengan cara melakukan penjualan terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.







b. Marketing berperan sebagai promosi

Maksudnya marketing berfungsi untuk memperkenalkan perusahaan dan produk yang dihasilkannya kepada masyarakat luas, sehingga perusahaan dan produknya dapat dikenal.



c. Marketing sebagai riset dan pengembangan

Maksudnya marketing juga berfungsi sebagai penyerap berbagai macam informasi dan menyampaikannya pada perusahaan yang berkaitan tentang apa saja yang bermanfaat untuk mendukung dalam peningkatan kualitas maupun penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.



d. Maktering berperan sebagai perwujudan konsep marketing communication

Maksudnya marketing dapat berperan untuk membuat hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat atau perusahaan dan lingkungan sekitarnya.



2.2 Sistem Informasi Manajeman


A. Pengertian

Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem informasi yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola semua transaksi yang mendukung fungsi manajemen, dan dapat berguna untuk pengambilan keputusan. Atau sistem informasi manajemen yaitu sistem informasi yang menghasilkan Output dengan masukan Input dan berbagai proses lainnya yang hasilnya dibutuhkan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen.

Sistem informasi manajemen sering sekali disingkat dengan SIM, hasil dari SIM umumnya selalu menjadi pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan dalam sebuah organisasi. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, berbagai macam pekerjaan yang ada hubungannya dengan analisis manajemen selalu dapat diselesaikan dengan cepat. Sistem Informasi Manajemen dapat berjalan secara baik jika didukung dengan teknologi yang canggih, sumber daya manusia yang berkualitas dan komitmen organisasi. Sistem Informasi Manajemen sangat berguna untuk mendukung fungsi manajemen, operasional dan pengambilan suatu keputusan.

Kegiatan SIM juga dapat mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan dan sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Jadi perusahaan harus memiliki komitmen untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen, supaya berbagai proses pada perusahaan termasuk proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tentunya dapat memberikan keuntungan juga.

B. Proses Sistem Informasi Manajeman

a. Perencanaan

Merupakan rumusan mengenai metode kegiatan secara rinci, untuk mencapai tujuan atau target akhir dari suatu organisasi. Jadi perencanaan merupakan langkah-langkah yang rinci untuk mencapai suatu tujuan organisasi.



b. Pengendalian

Jika perencanaan telah dibuat dan dilaksanakan atau di terapkan oleh anggota-anggota suatu organisasi, maka manajer harus mengawasi pelaksanaan dari perencanaan tersebut supaya dapat berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari jalur yang sudah ditetapkan.



c. Pengambilan keputusan

Merupakan pemilihan keputusan diantara berbagai macam alternatif yang ada, proses ini merupakan hasil dari perencanaan dan pengendalian. Jadi manajer harus memilih diantara berbagai macam keputusan yang ada supaya tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai.



C.   Klasifikasi Sistem Informasi Manajeman

SIM adalah kumpulan dari berbagai macam sistem informasi, oleh karena itu SIM terdiri dari sistem-sistem seperti:

a. Sistem informasi personalia

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan anggota, pegawai, pengumuman dan lain-lain.



b. Sistem informasi akuntansi

Menyediakan berbagai macam informasi dari transaksi keuangan pada suatu organisasi atau perusahaan.



c. Sistem informasi pemasaran

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penjualan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.



d. Sistem informasi manajemen persediaan

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan persiapan, persediaan, cadangan dan lain-lain.



e. Sistem informasi distribusi

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penyaluran dan pengiriman barang atau jasa ke berbagai tempat.



f. Sistem informasi pembelian

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permintaan barang dari konsumen dan lain-lain.



g. Sistem informasi kekayaan

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan investasi, aset perusahaan dan lain-lain.



h. Sistem informasi penelitian & pengembangan

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan analisis data, penyajian data dan lain-lain untuk memecahkan masalah yang ada demi kemajuan dan perkembangan organisasi.



i. Sistem informasi analisis kredit

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permohonan kredit dari berbagai aspek yang ada pada organisasi .



j. Sistem informasi teknik

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan sistem-sistem yang ada pada organisasi.

Selasa, 22 November 2016

Laporan Final Project Part 1 (Pendahuluan)

1.1 Latar Belakang

            Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang sangat signifikan. Sekarang sudah zamannya era digital , dimana semua aktifitas dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan praktis. Misalnya dalam hal berbelanja, di era saat ini banyak bermunculan perusahaan e-commerce yang membuat masyarakat bisa berbelanja dengan mudah secara online. Kemudian  pembayaran pajak, pembuatan SIM dan yang lainnya sekarang bisa dilakukan secara online. Karena perkembangan teknologi ini membuat berbagai instansi dan perusahaan memanfaatkannya untuk mendukung kinerja mereka agar lebih baik dengan sistem infromasi manajeman yang optimal.
Dalam era globalisasi, perusahaan/instansi kini semakin didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat untuk mendukung segala aspek kebutuhan instansi perusahaan tersebut. Pada tahap inilah peralatan kerja, dan startegi yang inovatif menjadi suatu prioritas dasar yang harus diperhatikan dalam proses berjalannya kegiatan pemasaran .
            Menyadari hal tersebut, kami selaku mahasiswa bermaksud melakukan Observasi Lapangan yang bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang mekanisme kegiatan, atau proses bisnis yang berlangsung di Kantor Pemasaran Perumahan Perumnas Bumi Teluk Jambe. Observasi Lapangan ini sebagai alternatif yang kami pilih untuk memenuhi maksud tersebut dan juga sebagai alat pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang akhirnya dituangkan ke dalam aplikasi sistem informasi manajeman pemasaran berbasis web.  





1.2 Permasalahan

Dalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk analisis adalah sebagai berikut.
1.            Apa itu Sistem Informasi Manajeman Pemasaran?
2.            Tool apa yang dipakai dalam mengelola sistem informasi ?
3.            Apa yang bisa mempengaruhi hirarki manajeman?
4.            Bagaimana cara pengambilan data dari kostumer ?
5.            Bagaimana proses bisnis yang dilakukan ?
6.            Bagaimana strategi marketing yang dilakukan ?
7.            Bagaimana proses pengolahan informasi ?
8.            Setelah konsumen melakukan booking produk, dokumen apa saja yang dipersiapkan untuk konsumen tersebut ?
9.            Kendala apa yang sering ditemui dalam bisnis perumahan ?

1.3 Tujuan

Perumusan masalah di atas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini, yaitu sebagai berikut.
1.             Mengetahui proses bisnis yang terjadi di pemasaran perum perumnas.
2.             Mengetahui proses pengolahan informasi pemasaran.
3.             Mampu menuangkannya ke dalam bentuk aplikasi berbasis web.

1.4 Manfaat

Dalam  laporan ini, manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut.
1.      Mahasiswa mampu membangun sebuah aplikasi sistem informasi manajeman pemasaran .
2.      Mengetahui bagaimana proses bisnisny perum perumnas bumi teluk  
jamber.

Jumat, 11 November 2016

Tinjauan Operasional Perumnas Part2

  •  KAWASAN SIAP BANGUN (KASIBA) DAN LINGKUNGAN SIAP BANGUN (LISIBA).  Pembentukan Kawasan Siap Bangun (Kasiba) yang berfungsi sebagai bank tanah (land bank), adalah jawaban atas berbagai fenomena yang berpotensi menghambat kelancaran pengadaan perumahan dan pemukiman di perkotaan.Terbatasnya persediaan tanah di perkotaan mengakibatkan munculnya spekulan tanah sehingga harga tanah menjadi mahal. Untuk itu, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun, dan Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri.
    Perumnas menjalankan amanat UU No. 4/1972 tentang Perumahan dan Pemukiman, dan PP No. 80/1978 tentang Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri (Lisiba BS). Perumnas telah mengembangkan kawasan skala besar dengan pola Kasiba di daerah Driyorejo – Gresik (luas perencanaan 1000 Ha), Martubung – Medan (300 Ha), serta Cengkareng (209 Ha).
  • PEREMAJAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH Melalui proyek ini, Perumnas Berkontribusi dalam mengurangi beban urban social problem. Pelaksanaan peremajaan permukiman kumuh yang berada di tanah negara, sudah diatur dalam instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1990 tentang Peremajaan Permukiman Kumuh di Atas Tanah Negara. Lampiran Inpres tentang pedoman pelaksanaan peremajaan permukiman kumuh, secara eksplisit menyebutkan bahwa Perumnas adalah salah satu institusi pemerintah yang bertugas melaksanakan penataan kota kembali melalui program Urban Renewal dalam bentuk "vertical low cost housing", baik beli (Rusunami/Apartemen bersubsidi) maupun sewa (Rusunawa). Urban Renewal atau penataan kembali permukiman kumuh, sudah menjadi portfolio Perumnas. Sebelum terbitnya ketentuan ini, mulai tahun 1980-an Perumnas sudah mengawali program peremajaan permukiman kumuh dengan mengerjakan proyek Urban Renewal antara lain di Tanah Abang, Kebon Kacang, Kemayoran di Jakarta, Ilir Barat di Palembang, dan Sukaramai di Medan. Pembiayaan proyek tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah baik dana APBN maupun dana bantuan luar negeri.

Kamis, 10 November 2016

Tinjauan Operasional Perumnas Part1

Sebagai pelaku utama penyedia perumahan dan pemukiman di Indonesia serta satu-satunya BUMN yang bergerak dalam bidang perumahan, Perum Perumnas memiliki divisi/segmen usaha yang terbagi kedalam 6 (enam) Jenis yaitu Penjualan Rumah, Sewa Pemeliharaan, Penjualan Kapling Tanah Matang (KTM), Kerjasama Pembangunan dan Pemasaran (KSPP), Penjualan Anami dan Rusunami. 
Secara umum, produk utama yang dihasilkan Perumnas adalah: • PERUMAHAN TIDAK BERSUSUN (LANDED HOUSING) Sejak didirikan pada tahun 1974, Perumnas telah membangun lebih dari 500.000 unit rumah di seluruh Indonesia. Sebagai perintis pengembangan perkotaan, Perumnas telah berhasil melaksanakan misi pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan. Hal ini terbukti dengan telah dibangunnya perumahan di lebih dari 150 kota. Selain itu, Perumnas selalu konsisten fokus pada pembangunan kelas menengah ke bawah. Beberapa tipe rumah yang dibangun Perumnas adalah Rumah Sederhana Sehat (RSh), Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Menengah (RM).Setiap perumahan yang dibangun telah dilengkapi dengan fasilitas umum maupun fasilitas sosial.
• RUMAH SUSUN SEDERHANA (VERTICAL HOUSING)
Pada 1980, Perumnas merintis pembangunan perumahan secara vertikal (rumah susun), terutama di kota-kota besar yang lahan tanahnya makin terbatas. Selain untuk mengatasi keterbatasan kahan di kota besar, pembangunan rumah susun juga dilaksanakan untuk mendukung program peremajaan perkotaan.
Realisasi Rumah Susun Sederhana (Rusuna) ini tersebar di beberapa lokasi di Jakarta seperti Tanah Abang, Kebon Kacang, Klender, Kemayoran dan Pulo Gadung. Selain di Jakarta, Rusuna juga dibangun di Bandung Sarijadi, Surabaya Menanggal, Medan Sukaramai, dan Palembang Ilir Barat.   
Dengan Pengalaman yang konsisten di bidang penyediaan perumahan dan permukiman, Perumnas mempunyai potensi dan kapabilitas untuk memberikan advokasi dan konsultansi kepada Pemda di bidang perumahan dan permukiman. Demikian juga dalam hal mengelola Rusunawa. Perumnas yang saat ini mengelola hampir 7.000 unit satuan rumah susun di 16 lokasi yang terletak di 9 provinsi di Indonesia.
a. Rumah Susun Sederhana Sewa (Simple Rent Flats)  Adalah rumah susun sederhana yang disewakan kepada masyarakat perkotaan yang tidak mampu untuk membeli rumah atau yang ingin tinggal untuk sementara waktu misalnya para mahasiswa, pekerja temporer dan lain-lainnya. Rusunawa yang telah dibangun oleh Perumnas tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta (Cengkareng, Koja, Kemayoran, Pasar Jumat, dan Pulo Gebang), Surabaya, Cirebon, Batam, Makassar, Padang, Pontianak dan Samarinda.
b. Rumah Susun Sederhana Milik (Low Cost Apartement) Pada beberapa tahun terakhir, Perumnas memprogramkan pembangunan perumahan bekerja sama dengan instansi, Pemda dan lain-lain. Untuk menangani konsumen kolektif agar lebih dapat memenuhi kekurangan rumah yang selama ini belum bisa terpenuhi, baik oleh pengembang, Pemerintah maupun swadaya masyarakat. Sampai dengan saat ini sudah dibangun beberapa Rusunami di Jabodetabek antara lain Citypark-Cengkareng, Bandar Kemayoran, Sentra Timur-Pulogebang, Center Point-Bekasi, Malak Green-Klender dan akan terus berkembang. Sedangkan di luar Jabodetabek direncanakan akan dibangun di Antapani dan Sarijadi – Bandung, Simpang Lima – Semarang, Panakukkang – Makassar, dan kota besar lainnya.

Rabu, 09 November 2016

Industri Perumahan di Perumnas

Kondisi industri perumahan nasional yang berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan bisa diklasifikasikan sebagai berikut.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi Bunga. Pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat pada tahun 2010 mengeluarkan kebijakan subsidi selisih bunga untuk kepemilikan rumah menengah kebawah dan rusunami melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Saat ini suku bunga KPR bersubsidi (program FLPP) ditetapkan fixed sebesar 7,25% untuk KPR Rumah Sederhana/Rumah Sederhana Sehat dan Rusunami. Dengan bergulirnya program FLPP tersebut, diharapkan animo masyarakat untuk memiliki rumah semakin besar sehingga berdampak menaikkan pencapaian penjualan secara signifikan.
Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah yang diberlakukan mulai Tahun 2001 menyebabkan aliran uang secara nasional akan berimbang antara Pusat dan Daerah. Dalam tahun 2004 telah dikeluarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 yang merupakan penyempurnaan terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999. Sejalan dengan ketentuan Otonomi Daerah tersebut perusahaan secara berangsur-angsur menyerahkan kewenangan sepenuhnya kepada Kantor Regional didalam menentukan lokasi, jumlah dan variasi type rumah yang akan dibangun dan dipasarkan. Sedangkan Kantor Pusat akan mendukung dalam segi pembiayaannya, dan lebih mengarahkan perannya sebagai pengatur, pembina, penyeimbang dan pengendali kegiatan usaha di Regional agar dapat berjalan dengan baik.
Industri Sektor Properti Di sektor industri real estate, sudah menunjukan adanya peningkatan daya beli masyarakat khususnya pasar menengah keatas, sedangkan untuk menengah kebawah masih terkendala akibat stagnannya pendapatan masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, dan kebijakan besaran uang muka pembelian rumah KPR oleh Bank Indonesia