Rabu, 28 September 2016

Analisis Pengukuran Kinerja Perumnas

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting bagi setiap perusahaan atau organisasi. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan organisasi dalam upaya mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan di masa yang akan datang dan sebagai alat untuk menilai keberhasilan perusahaan atau organisasi tersebut. Keberhasilan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selain diukur dengan pendekatan Balanced Scorecard dengan menggunakan 4 (empat) perspektif pengukuran yaitu perspektif keuangan (financial), pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan juga dapat dinilai tingkat kesehatannya didasarkan pada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor 100 Tahun 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai meliputi 3 aspek, yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis implementasi Balance Scorecard pada Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUM PERUMNAS) Regional IV Bandung dilihat dari 4 (empat) perspective, antara lain : perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta proses belajar dan berkembang dan menganalisis tingkat kesehatan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUM PERUMNAS) Regional IV Bandung berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor 100 Tahun 2002 yang meliputi 3 aspek, yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Penelitian ini mengambil lokasi di Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUM PERUMNAS) Regional IV. Bandung dengan menganalisis laporan keuangan tahun 2007, 2008 dan 2009 serta menilai tanggapan dari Asisten Manager, Manager, Deputy General Manager dan General Manager mengenai penerapan Balance Scorecard.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUM PERUMNAS) Regional IV Bandung dilihat dari Balance Scorecard yang meliputi 4 (empat) perspective, antara lain: perspektif keuangan, proses bisnis internal, serta proses belajar dan berkembang, mengalami kenaikan cukup signifikan yang ditunjukkan oleh Key Performance Indikator dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 menunjukkan peningkatan cukup signifikan yaitu pada tahun 2007 dengan total skor 68,21, tahun 2008 dengan total skor 104,21, dan tahun 2009 dengan total skor 123,05. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 tahun 2002, maka diperoleh hasil tingkat kesehatan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUM PERUMNAS) Regional IV Bandung tahun 2007, 2008 dan 2009 berdasarkan aspek finansial, aspek operasional dan aspek administrasi adalah pada tahun 2007 dengan total skor 70,59 dikategorikan “SEHAT” “A”, tahun 2008 dengan total skor 110,65 dikategorikan “SEHAT” “AAA” dan tahun 2009 dengan total skor 130,30 dikategorikan “SEHAT” “AAA”.

Senin, 26 September 2016

Hasil Wawancara di Perumnas

Narasumber :  Muhammad Hidayat Isa (Marketing Executive)
Kami telah mewawancarai marketing executive dari kantor pemasaran perumnas bumi teluk jambe yang bertugas mengelola  perawatan pengembangan serta mengatur sistem  yang bersangkutan mengenai elektronik dan  komputerisasi. Ada pun beberapa hal yang berhasil kami wawancarai sebagai berikut:

1.          Proses bisnis apa saja yang terdapat di Perumnas?
Jawaban :  Secara umum proses bisnis yang kami lakukan ialah :
a.                      Prosedur penerimaan tanda jadi / Booking fee
b.                      Prosedur penanganan PPR (Perjanjian Pemesanan Rumah)
c.                       Prosedur penanganan penjualan
d.                      Prosedur pengendalian penjualan
Untuk detail bagan dari proses diatas dapat dilihat pada lampiran.

2.          Bagaimana cara pengambilan data dari kostumer ?
Jawaban : Proses pengambilan data dari konsumen dilakukan bersamaan dengan proses perjanjian jual beli. Data dikumpulkan masih secara manual yaitu dengan menggunakan formulir. Untuk menghindari kesalahan pengisian serta kesalahpahaman pada point yang tertera pada formulir dan surat perjanjian, pengisian dilakukan oleh pihak marketing dan ditanda tangani oleh konsumen.

3.          Bagaimana Strategi marketing yang dilakukan ?
Jawaban : Ada dua macam startegi marketing yang dilakukan, yaitu :
a.          Marketing Eksternal
Untuk strategi marketing eksternal perumnas menggunakan media website sebagai informasi dan promosi untuk konsumennya. 
b.          Marketing Internal
Marketing internal masih dilakukan secara manual, seperti penyebaran flyer, billboard, umbul-umbul dan sosial media.

4.          Tools apa saja yang digunakan dalam proses pengolahan informasi?
Jawaban : Untuk pengolahan informasi masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel . Jadi pengolahan informasinya masih belum terintegrasi secara langsung dengan kantor pusat. Setiap seminggu sekali data konsumen, penjualan, dan lain sebagainya dikirimkan secara manual melalui email ke kantor pusat.

5.          Pada saat tahapan awal pemesanan dan pembelian produk, dokumen apa saja yang harus diisi oleh konsumen ?
Jawaban : Ada dua dokumen , yaitu surat pesanan dan surat perjanjian pemesanan produk.

6.          Kendala apa yang sering ditemui dalam bisnis perumahan dan apa pengendalian yang dilakukan terhadap masalah tersebut?
Jawaban : Mayoritas masalah yang ditemui ialah masalah dilapangan, contohnya ialah factor cuaca yang membuat proses pembangunan terganggu. Masalah ini dapat menimbulkan delay waktu penyerahan unit kepada konsumen sehingga mengakibatkan potensi munculnya potensi complain oleh konsumen. Pengendalian masalah ini ialah dengan melakukan kesepakatan pada saat perjanjian jual beli, dengan menyertakan point delay. Waktu delay maksimal yang biasanya berjangka sampe dengan 6 bulan dari waktu perjanjian.
Selain itu ada pula masalah dari pihak konsumen, contohnya ialah pada pembelian secara angsuran. Terkadang konsumen tidak menunaikan kewajiban sesuai waktu yang telah ditentukan. Penyelesaiannya ialah kami secara teratur memberikan informasi setiap bulan sebelum jatuh tempo dengan mengirimkan notifikasi kepada konsumen. Bila ada konsumen yang dalam masa angsuran tidak memberikan kabar pada pihak Marketing, biasanya kami akan memberikan jangka waktu 1 tahun sebelum perjanjian pembelian dibatalkan, namun hal ini jarang sekali terjadi.

7.          Lingkup konsumen seperti apa yang ditargetkan oleh perumnas.
Jawaban : Sebagai satu – satunya Badan usaha milik pemerintah yang bergerak dibidang property, sasaran dan ruang lingkup marketing kami ialah masyarakat menengah kebawah.

8.          Berkenaan dengan kekaryawanan, hal apa yang mempengaruhi hirarki management?
Jawaban :  Yang mempengaruhi hirarki management ialah kebutuhan dari perusahaan itu sendiri. Bila terdapat banyak proyek yang harus dikerjakan, maka perubahan posisi serta penambahan karyawan akan dilakukan untuk mengeksekusi pekerjaan tersebut.

9.          Apa yang bisa mempengaruhi promosi dan demosi di perumnas?
Jawaban : Ada beberapa item yang menjadi penilaian dalam menentukan promosi dan demosi. Diantaranya yaitu : Masa kerja, Golongan, Jenjang pendidikan serta performance dalam menjalankan pekerjaan. Secara umum kenaikan golongan di Perumnas kurang lebih ialah 4 tahun, namun waktu tersebut bisa menjadi lebih cepat bila karyawan memilik performance yang bagus.

Senin, 19 September 2016

Sejarah dan Visi Misi Perumnas


PERUMNAS adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Sebagai BUMN pengembang dengan jangkauan usaha nasional, Perumnas mempunyai 7 Wilayah usaha Regional I sampai dengan VII dan Regional Rusunawa.

Helvetia Medan, Ilir Barat Palembang, Banyumanik Semarang, Tamalanrea Makasar, Dukuh Menanggal Surabaya, Antapani Bandung adalah contoh permukiman skala besar yang pembangunannya dirintis Perumnas. Kawasan Permukiman tersebut kini telah berkembang menjadi "Kota Baru" yang prospektif. Selain itu, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi juga merupakan "Kota Baru" yang dirintis Perumnas dan kini berkembang pesat menjadi kawasan strategis yang berfungsi sebagai penyangga ibukota.

B. Visi Dan Misi Perusahaan

Visi :

"Menjadi Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat Terpercaya di Indonesia"



Misi :

1.      Mengembangkan perumahan dan permukiman yang bernilai tambah untuk kepuasan Pelanggan

2.      Meningkatkan professionalitas, pemberdayaan dan kesejahteraan Karyawan

3.      Memaksimalkan nilai bagi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lain

4.      Mengoptimalkan sinergi dengan Mitra Kerja, Pemerintash, BUMN dan Instansi lain

5.      Meningkatkan kontribusi positif kepada masyrakat dan lingkungan.

Selasa, 13 September 2016

Klasifikasi Sistem Informasi Management


SIM adalah kumpulan dari berbagai macam sistem informasi, oleh karena itu SIM terdiri dari sistem-sistem seperti:

a. Sistem informasi personalia

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan anggota, pegawai, pengumuman dan lain-lain.



b. Sistem informasi akuntansi

Menyediakan berbagai macam informasi dari transaksi keuangan pada suatu organisasi atau perusahaan.



c. Sistem informasi pemasaran

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penjualan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.



d. Sistem informasi manajemen persediaan

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan persiapan, persediaan, cadangan dan lain-lain.



e. Sistem informasi distribusi

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan penyaluran dan pengiriman barang atau jasa ke berbagai tempat.



f. Sistem informasi pembelian

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permintaan barang dari konsumen dan lain-lain.



g. Sistem informasi kekayaan

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan investasi, aset perusahaan dan lain-lain.



h. Sistem informasi penelitian & pengembangan

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan analisis data, penyajian data dan lain-lain untuk memecahkan masalah yang ada demi kemajuan dan perkembangan organisasi.



i. Sistem informasi analisis kredit

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan permohonan kredit dari berbagai aspek yang ada pada organisasi .



j. Sistem informasi teknik

Menyediakan berbagai macam informasi yang ada hubungannya dengan sistem-sistem yang ada pada organisasi.

Senin, 12 September 2016

Tahapan Sistem Informasi Management



a. Perencanaan

Merupakan rumusan mengenai metode kegiatan secara rinci, untuk mencapai tujuan atau target akhir dari suatu organisasi. Jadi perencanaan merupakan langkah-langkah yang rinci untuk mencapai suatu tujuan organisasi.



b. Pengendalian

Jika perencanaan telah dibuat dan dilaksanakan atau di terapkan oleh anggota-anggota suatu organisasi, maka manajer harus mengawasi pelaksanaan dari perencanaan tersebut supaya dapat berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari jalur yang sudah ditetapkan.



c. Pengambilan keputusan

Merupakan pemilihan keputusan diantara berbagai macam alternatif yang ada, proses ini merupakan hasil dari perencanaan dan pengendalian. Jadi manajer harus memilih diantara berbagai macam keputusan yang ada supaya tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai.

Selasa, 06 September 2016

Pengertian Sistem Informasi Management


Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem informasi yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola semua transaksi yang mendukung fungsi manajemen, dan dapat berguna untuk pengambilan keputusan. Atau sistem informasi manajemen yaitu sistem informasi yang menghasilkan Output dengan masukan Input dan berbagai proses lainnya yang hasilnya dibutuhkan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen.

Sistem informasi manajemen sering sekali disingkat dengan SIM, hasil dari SIM umumnya selalu menjadi pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan dalam sebuah organisasi. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, berbagai macam pekerjaan yang ada hubungannya dengan analisis manajemen selalu dapat diselesaikan dengan cepat. Sistem Informasi Manajemen dapat berjalan secara baik jika didukung dengan teknologi yang canggih, sumber daya manusia yang berkualitas dan komitmen organisasi. Sistem Informasi Manajemen sangat berguna untuk mendukung fungsi manajemen, operasional dan pengambilan suatu keputusan.

Kegiatan SIM juga dapat mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan dan sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Jadi perusahaan harus memiliki komitmen untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen, supaya berbagai proses pada perusahaan termasuk proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tentunya dapat memberikan keuntungan juga.

Senin, 05 September 2016

Pengertian Marketing dalam SIM


Pemasaran atau marketing adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Caranya dengan membuat produk, menentukan harganya, tempat penjualannya dan mempromosikan produk tersebut kepada para konsumen.

Atau definisi marketing yaitu perpaduan antara aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan dapat mengembangkan produk, harga, pelayanan dan melakukan promosi supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi serta perusahaan mendapatkan keuntungan. Itulah beberapa penjelasan mengenai marketing pilih yang mana saja karena semua intinya sama.

Marketing memang sangat erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan kita sehari-hari sebab objeknya ialah Konsumen. Biasanaya kita sebagai konsumen sering dihadapkan pada beberapa pilihan seperti memilih merek dari produk tertentu yang hendak kita beli, dimana kita akan membelinya dan menentukan waktu maupun kualitas saat melakukan pembelian. Jadi kita sebagai konsumen dapat dijadikan informasi yang dibutuhkan oleh para Marketer dalam melakukan kegiatan marketing.

Dengan adanya marketing para konsumen tidak perlu memenuhi kebutuhannya secara sendiri-sendiri. Karena dengan melakukan pertukaran dengan para pelaku marketing, konsumen dapat memenuhi kebutuhan maupun kepuasannya dengan mendapatkan produk ataupun jasa.

Bagi perusahaan, marketing memang merupakan kegiatan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan maju-mundurnya perusahaan, karena marketing memiliki fungsi untuk menghasilkan pemasukan. Semakin besar pemasukan maka perusahaan akan semakin maju dan berkembang, sedangkan jika pemasukan kurang atau kecil maka perusahaan akan mengalami kemunduran.

Beberapa fungsi marketing pada perusahaan, diantaranya sebagai berikut ini:

a. Fungsi pertukaran

Dengan marketing, konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen baik itu dengan menukar uang dengan produk maupun melakukan pertukaran produk dengan produk untuk digunakan sendiri ataupun untuk dijual kembali.

b. Fungsi distribusi fisik

Distribusi fisik pada produk dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk. Produk yang berasal dari produsen akan memenuhi kebutuhan para konsumen dan disalurkan melalui darat, air atau udara. Lalu penyimpanan produk dilakukan dengan cara mengendapkan dan menjaga pasokan produk supaya tidak terjadi kekurangan pada saat diperlukan.

c. Fungsi perantara

Untuk dapat menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen dilakukan lewat perantara pemasaran atau marketing yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lainnya seperti pembiayaan, pencarian informasi, pengelompokan produk, dsb.

Adapun beberapa fungsi lain dari divisi marketing pada perusahaan, yang biasanya sebagai berikut ini:

a. Marketing berperan sebagai sales

Tugas utama marketing bisanya yaitu menghasilkan pemasukan bagi perusahaan dengan cara melakukan penjualan terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

b. Marketing berperan sebagai promosi

Maksudnya marketing berfungsi untuk memperkenalkan perusahaan dan produk yang dihasilkannya kepada masyarakat luas, sehingga perusahaan dan produknya dapat dikenal.

c. Marketing sebagai riset dan pengembangan

Maksudnya marketing juga berfungsi sebagai penyerap berbagai macam informasi dan menyampaikannya pada perusahaan yang berkaitan tentang apa saja yang bermanfaat untuk mendukung dalam peningkatan kualitas maupun penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

d. Maktering berperan sebagai perwujudan konsep marketing communication

Maksudnya marketing dapat berperan untuk membuat hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat atau perusahaan dan lingkungan sekitarnya.